Dear dosen agama ku yang paling unch…
Assalamualaikum pak, selamat sentosa dan sehat jasmani
maupun rohani terus saya doakan kepada bapak. Semoga bapak selalu dalam
lindungan dan hidayah dari yang di atas.
Izinkan saya, mahasiswa mata kuliah agama bapak untuk
mencurahkan hati saya kepada bapak. Semoga terbekas dalam hati bapak.
Pak, saya sangat antusias untuk mengikuti perkuliahan bapak.
Hampir tiap minggu saya hadir dalam kelas bapak. Meskipun ada juga pertemuan
saya yang saya sengaja tidak hadir. Maklum pak, saya mahasiswa yang mempunyai
hobi tidur.
Saya terkesan dengan bapak karena bapak selalu menyelipkan
masalah politik ke dalam materi bapak. Meskipun materi utamanya sering kali
jauh hubungannya dengan politik.
Bapak selalu berkata bahwa rezim ini kejam. Para ulama
dikriminalisasi. Para penerus partai PKI yang bapak bilang sudah menguasai
beberapa kursi penting di pemerintah. Bapak juga sering menkritisi pemerintah
yang sering membiarkan ratusan, bahkan kata bapak ribuan etnis tionghoa masuk
Indonesia.
Jujur pak, saya tergugah. Dengan pengalaman bapak yang
mempuni. Gelar profesor yang selalu membuat saya harus menerima pernyataan
bapak mentah-mentah.
Bapak selalu bilang rezim ini, yang notabene dipimpin
Jokowi, selalu menghina Islam. Ulama dikriminalisasi. Demo yang berjilid-jilid
menurut bapak merupakan perwujudan kekecewaan umat Islam. Bapak dengan bangga
mengatakan “Lima juta lebih umat muslim turun saat itu”. Meskipun saya sudah
membaca beberapa berita bahwa tak sampai satu juta orang ikut demo, saya tetap
setuju dengan apa yang bapak ucap. Seperti yang seperti yang bapak bilang,
rezim ini sudah sangat hina, dunia jurnalisme pun sudah habis dipengaruhi rezim
ini.
Saya juga sering memperhatikan bapak yang suka kesal dengan etnis
tionghoa. Mereka sering ikut campur tangan urusan pribumi dalam berbagai
bidang. Bapak kesal karena seharusnya orang pribumi yang seharusnya berkuasa di
bumi Indonesia bukan orang asing dari tionghoa. Jokowi juga sering bapak sebut
sebagai antek-antek Cina, yang suka menyelundupkan orang-orang Cina ke
Indonesia.
Meskipun tidak ada bukti-bukti yang menguatkan dalil bapak, tetap
saya dukung bapak. Biarlah orang yang tidak percaya, mereka akan tahu
akibatnya.
Yang terakhir ini yang paling menarik menurut saya. PKI
sudah bangkit. Betul, pak! Mereka sudah bangkit. Pada awalnya saya tidak
percaya, tetapi gelar bapak sebagai dosen maka mahasiswa harus percaya.
Pembantaian terhadap ratusan hingga jutaan“orang-orang PKI”yang marak terjadi pada tahun 1965, tak menyurutkan semangat orang-orang PKI
untuk bangkit. Betul, pak! Meskipun mereka sudah dibuang ke pulau Buru,disiksa, dihina, dianggap pengkhianat oleh bangsa tetapi mereka terus
berkembang, beranak-pinak, dan siap melumpuhkan bangsa kita. Tak tahu juga
bagaimana caranya, pokoknya mereka akan bangkit. Tanda-tanda kebangkitan mulai
terlihat disekeliling kita. Yang paling terlihat, banyaknya anak-anak PKI
mendapat kursi di senayan. Para penerus ini akan membawa paham yang dianut oleh
orang tuanya. Paham yang bapak bilang paham setan, paham yang tak memiliki
agama dan hanya membunuh saja.
Betul, pak! Jokowi dan para jajarannya juga sudah mendukung
kebangkitan ini. Biarlah mereka yang tak percaya kepada kami. Merka yang akan melihat sendiri kebangkitan
tersebut.
Pada akhir kata, saya
selalu mengagumi bapak. Semangat bapak yang berapi-api bagai pahlawan
revolusioner kala berbicara tentang rezim ini menginspirasi saya. Umur bapak
yang sudah memasuki angka enam puluh tak terlihat. Bukan dengan facial
wajah, tetapi dengan ide-ide bapak yang sangat-sangat progresif menembus ruang
dan waktu.
Kalau bapak berkenan mendengar saran saya, membaca yang
banyak pak. Bukalah wawasan yang baru. Baca buku sejarah, penelitian, dan baca
mojok juga boleh pak. Yang penting jangan selalu terperangkap dalam doktrin-doktrin pada zaman Pak Soeharto
yang bapak banggakan. Tapi kalau bapak tak mau mengikuti saran saya, yaaa…
sah-sah saja. Saya kan hanya mahasiswa. Mahasiswa tau apa? Paling kerjanya
cuman demo-demo saja.
Demikian sudah surat cinta dari salah satu mahasiswa bapak.
Saya doakan juga mahasiswa yang bapak ajar setelah saya diberi hidayah agar
menerima petuah-petuah bapak.
Terima kasih, dosen unch ku…
Komentar
Posting Komentar